Sering Menyetujui Hal Orang Lain? Waspadai Dampak Negatif People Pleaser
Ada momen di mana kita merasa perlu untuk terus mengatakan “ya” demi menjaga hubungan yang harmonis dengan orang lain. Mulai dari menyetujui hal yang sebenarnya tak diyakini hingga mengiyakan permintaan yang melelahkan, semuanya dilakukan dengan tujuan untuk menyenangkan orang lain. Tetapi terkadang, kebiasaan ini dapat berkembang menjadi sesuatu yang rumit dan melelahkan.
Di balik sikap ramah dan penuh perhatian, seringkali terdapat rasa lelah, cemas, bahkan kehilangan arah dalam hidup. Kondisi ini dapat berdampak besar pada kesehatan mental seseorang. People pleaser, bukan istilah medis namun digunakan untuk menggambarkan orang yang cenderung selalu menyenangkan orang lain dengan mengorbankan kebutuhan dan keinginannya sendiri.
Ciri-ciri perilaku people pleaser antara lain sulit berkata “tidak”, terlalu memikirkan pendapat orang lain, merasa bersalah jika menolak permintaan, takut dianggap jahat atau egois, dan masih banyak lagi. Menjadi people pleaser bisa melelahkan secara emosional karena orang yang terlalu banyak memprioritaskan orang lain akhirnya jarang memiliki waktu untuk dirinya sendiri.
Perilaku people-pleasing dapat membawa dampak negatif pada kesehatan mental seseorang seperti marah, frustrasi, cemas, stres, kehilangan kemauan diri, kehilangan jati diri, dan hubungan tidak seimbang. Untuk itu, penting untuk mengenali ciri-ciri people pleaser dan berusaha membatasi kebiasaan ini sebelum membawa dampak negatif yang lebih besar. Jangan sampai keinginan untuk menyenangkan orang lain malah merugikan kesehatan mental Anda.
